.jpg)
Belajar,
kenapa mesti takut......
Teringat ketika seorang teman datang ke SAC, melihat halaman
sekolah yang luas, banyak pohon,rumput yang di beberapa tempat cukup tinggi,
dibagian belakang sekolah deretan pohon dan semak-semak, ditambah bekas hujan
pula...komentar yang terlontar, wah nanti baju anakku pasti kotor
terus...gimana nanti kalau ada ular !!!! dll st..
Dan benar...saya mengalaminya..ketika hari hujan
deras..kemudian berangsur menjadi rintik rintik..hampir sejam lebih dari jam
pulang sekolah..si kecil pulang dengan wajah berbinar dan tentu saja baju basah
kuyub dan sisa lumpur dimana-mana...”Aku habis main hujan-hujanan mahh...!!!
“teriaknya
.
Atau ketika pulang camping, baju ganti nya yang basah tapi
herannya tanpa lumpur..padahal malam sebelumnya hujan besar,dan dari foto yang dikirim guru..kegiatannya
lengkap..merayap..mendaki
dengan tali...
Dan ketika saya tanyakan, dengan santai dijawab..”kan disuruh pak guru berendam dulu di sungai..biar
lumpurnya hilang..”
Sesuatu yang simpel..sederhana.. kotor ? jangan khawatir banyak sabun cuci yang
semakin pintar membersihkan kotoran ( bahkan ada yang katanya bisa mencuci
sendiri lohhh..hehehe)
Kenapa hal kecil, yang kita sebagai orang tua sering kali
kita ributkan dahulu?..padahal dibandingkan ilmu dan kebahagiaan yang
diperoleh anak –anak kita, rasanya hal
itu tidak sebanding.
Takut anak sakit? Alhamdulillah..dengan hampir setiap hari
bermain di bawah matahari pagi..berlari di halaman sekolah, memanjat
pohon..sampai pulang pun ,rambut si kecil masih berbau harum matahari..justru
membuat daya tahan tubuhnya semakin
meningkat..jarang sakit.
Takut Ular? Saya jadi membayangkan, bagaimana reaksi teman
saya tadi, bila mengalami kejadian seperti saya,
Suatu hari, si kecil pulang sekolah..langsung cerita..”Tadi
ada ular di sekolah Mah..ditangkap sama pak guru, di masukkan ke
karung..warnanya bagus deh...kayak batik (hadeuhh... ingat moifnya pula)
Kata pak Guru, ularnya berbisa..karena kepalanya agak
lancip, makanya kita tidak boleh dekat-dekat”
“Trus, ularnya di apain?” kata saya dengan khawatir....” di
bawa jauh di belakang sekolah..dilepas lagi
Atau baru- baru ini , pulang sekolah..ada cerita lagi..”
tadi ada ular hijau di pohon mah..tapi tidak beracun..karena kepalanya nggak
lancip”
Melihat cara sikecil yang bercerita dengan antusias dan mata
yang lagi-lagi berbinar,kekhawatiran sayapun berubah, jadi rasa syukur..tanpa
disuruh dia sudah dalam tahap belajar mengamati dan membedakan.
Daaannn....Tarrrrraaaa...tgl 20 november 2014 kemarin , SAC justru
mengundang Ularrr ..datang ke sekolah.
Dalam rangka pembelajaran kelas 2 ,tema Animal, diadakan
acara mini zoo dan mengundang komunitas pecinta hewan Reptil.
Selain hewan yang di bawa anak-anak..perhatian pun kemudian
terarah ke hewan- hewan yang di bawa komunitas tersebut.
Ada yang membawa berang-berang, musang, sugar glidder..dan
pastinya beberapa jenis ular.
Dimulai dari wajah- wajah ketakutan yang di tampakkan
anak-anak, dimulai lah sesi penjelasan mengenai
seluk beluk ular, kemudian penjelasan tentang hewan yang lain. Ketakutan itu pun berubah menjadi rasa ingin
tahu.....mengamati..
Pada akhirnya , keberanian itu pun muncul...mulai ada yang
memegang ..mengangkat..berlanjut..mulai ada yang berani mengalungkan ular di
pundaknya...wah hebaat..
Itu semua di bimbing oleh kakak-kakak komunitas pecinta
reptil tersebut..anak2 di ajari tentang cara memperlakukan ular dengan benar
untuk keamanan.

Yuk marii..bongkar-bongkar..apa saja sih yang sebenarnya
dilatih dari kegiatan seperti diatas?
Pertama, tentu saja belajar tentang hewan,
kehidupannya, makanannya, jenisnya, cara
memelihara, bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan..dan lain-lain. Belajarnya
secara langsung loh..mengamati, memegang, tanya jawab..jadi nggak ‘text book’
saja.
Kedua, belajar untuk tidak
panik menghadapi sesuatu walaupun tetap menghadapinya dengan hati-hati.
Contohnya ya tadi, ketemu ular di pohon..juga tidak perlu ‘ lebay’ hehehe...
Ketiga, mengalahkan rasa
takut dalam diri sendiri yang sebenarnya tercipta dari bayangan yang dibuat
sendiri. Anak-anak yang tadinya ketakutan ..dengan pengetahuan yang
diperolehnya..akhirnya berani untuk
memegang bahkan menggendong ular.
Keempat, diharapkan siswa
lebih tertarik terhadaap hewan,sehingga nanti disarankan untuk mempunyai hewan
peliharaan..untuk melatih anak bertanggung jawab. Pastinya karena memelihara
hewan, harus dirawat, diberi makan dll.
Terakhir, seperti saya....
.yang selama ini di benak saya tertanam ,ular itu binatang yang
menyeramkan..bahkan melihat gambarnya pun, buat saya suatu yang
menakutkan. Baru di acara mini zoo
kemarin ,berani menyentuh seekor ular. Orang tua pun perlu belajar...
Satu hal yang saya pelajari
sebagai orang tua, tidak seharusnya kita mewariskan ketakutan- ketakutan
kita..kepada anak- anak. Biarkan mereka belajar dan berani menghadapi tantangan di depannya.(by:Triana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar